Setiap teknologi yang dihasilkan perlu
dilakukan uji lapang, hal ini bertujuan agar teknologi tersebut dapat
memenuhi standar yang telah ditentukan. Pada mesin pembuat bedengan atau guludan dan mesin pemasang mulsa plastik telah
dilakukan uji lapang dan Hasil dari uji lapang menunjukkan hasil sesuai
yang diharapkan, sehingga teknologi ini dapat dikembangkan untuk tahap
selanjutnya.
Suparlan, Perekayasa BBP Mektan disela-sela pengujian mengatakan bahwa bahwa “Mesin penggulud dan pemasang mulsa plastik menggunakan
penggerak traktor roda dua sehingga mobilitas mesin di lapang bisa
lebih efisien”. Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa mesin penggulud
dilengkapi dengan bajak rotari untuk pengolahan tanah dan pengguludan
dengan lebar kerja dapat diatur dari 60 - 80 cm. Tanah hasil rotari
dibentuk guludan dengan tinggi rata-rata 20-30 cm dengan lebar guludan
dasar 75 -80 cm dan bagian atas 60 -70 cm. Mesin ini dapat memasang
mulsa plastik dengan lebar plastik 80 - 120 cm.
Mesin penggulud dan pemasang mulsa plastik ini
sangat cocok dan efektif digunakan di tingkat petani dengan luas area
lahan yang rata-rata tidak terlalu luas, karena alat ini ditarik oleh
traktor kecil roda dua sehingga lebih mudah untuk dioperasikan. Tenaga
penggeraknya adalah motor bensin 7,5 HP dan dilengkapi dengan roda
karet. Stang kemudi dari traktor tersebut dapat diputar sejauh 360
derajat. Sedangkan Kapasitas kerja mesin penggulud dan pemasang mulsa
plastik ini sekitar 15-20 jam/ha tergantung pada kondisi lahan (jenis
tanah dan ukuran petakan lahan).
Dengan berkembangnya mesin pembuat bedengan atau guludan dan mesin pemasang mulsa plastik
diharapkan dapat meningkatkan minat petani dalam budidaya cabai secara
mekanis dan juga dapat menjadi alternatif solusi dalam mengatasi
permasalahan kekurangan tenaga kerja sehingga penanaman cabai dapat
dilakukan secara tepat waktu. (Wira)
Sumber : http://www.litbang.pertanian.go.id

Komentar
Posting Komentar